Jumat, 15 Oktober 2021

Permasalahan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Perusahaan

 Perkembangan teknologi informasimemberikan dampak yang sangat besar terhadap sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi bisnis.Dampak yang nyata dirasakan pada pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual digantikan oleh komputer(SrimindartidanPuspitasari, 2012).

Perkembangan tersebut juga merambah pada bidang informasi dan berbagai aspek kegiatan organisasi,tanpa terkecuali organisasi yang bergerak dalam bidang jasa yaitu rumah sakit. Perkembangan yang terjadi pada bidang informasi akuntansi menyebabkan berkembangnya kebutuhan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan dibutuhkan proses serta kinerjayang berkualitas dalam menghasilkan informasi(Rivaningrum dan Mahmud, 2015).

Persaingan antar instansi kesehatan juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk tetap dapat unggul secara kompetitif dan menjawab setiap tantangan dari masyarakat.Selain itu, saat ini banyak instansi kesehatan yang mengalami kendala dalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi yaitu terletak saat proses menghasilkan informasi tersebut. Pada proses menghasilkan informasi akuntansi sehari-hari dilaksanakan menurut sistem yang diterapkan pada instansi masing-masing dan pelaksanaannya tidak terlepas dari permasalahan (Rivaningrum dan Mahmud, 2015).

Instansi kesehatan seperti rumah sakit juga sangat memerlukan penggunaan sistem informasi akuntansi dalam kegiatan operasionalnya. Sekalipun kegiatan utamanya adalah melayani masyarakat dalam bidang kesehatan, akan tetapi bidang keuangan atau akuntansi juga merupakan bagian penting dalam mengelola rumah sakit. Rumah sakit memiliki karyawan yang harus diberi gaji setiap bulannya.Selain itu pasien juga wajib untuk mengurus masalah administrasi dan keuangan untuk dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang layak dari pihak rumah sakit. Maka dari itu bagian keuangan dan akuntansi dalam rumah sakit memiliki peranan penting dalam aktivitas pelayanan kesehatan. Salah satunya adalah pemakaian sistem informasi akuntansi yang baik yang dapat digunakan untuk mencapai keunggulan secara kompetitif(Aditya2014).

Sistem informasi akuntansi dirancang untuk mengatur arus dan pengelolaan data akuntansi dalam perusahaan,sehingga data keuangan yang ada dalam perusahaan dapat bermanfaat dan dijadikan dasar pengambilan keputusan,baik bagi pihak manajemen maupun pihak lain di luar perusahaan.Sistem infomasi akuntansi penting bagi organisasi ataupun perusahaan untuk meningkatkan efisiensi organisasi dan mendukung daya saing perusahaan melalui penyediaan informasi keuangan dan akuntansi bagi manajemen (Fahmiswari dan Dharmadiaksa,2013).

Namun dalam kenyataannya, masih ada permasalahan yang muncul dalam penggunaan sistem informasi akuntansi. seperti yang terjadi pada rumah sakit yang ada di Kabupaten Ponorogo yang telah menerapkan sistem informasi akuntansi pada kegiatan operasionalnya.Permasalahan yang sering terjadi adalah karena pada karyawan bagian keuangan dan akuntansi dituntut untuk dapat menggunakan komputer dan mengoperasikan sistem yang ada di dalamnya untuk menunjang pekerjaannya. Tidak sedikit karyawan yang merasa bingung untuk mengoperasikan komputer dalam bekerja.Fenomena tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah karena kurangnya pengetahuan bagaimana mengoperasikan Sistem Informasi Akuntansi yang baik dan benar.

Karyawan yang tidak cukup mengerti dengan prosedur atau cara kerja sistem informasi akuntansi suatu organisasi akan merasa bahwa sistem tersebut rumit atau susah untuk dijalankan.Kinerja sistem informasi akuntansi dapat diukur menggunakan variabel kepuasan pengguna SIA dan variabel penggunaan SIA. Dikarenakan salah satu tolak ukur kinerja sistem informasi akuntansi adalah kepuasan pengguna, maka sistem informasi akuntansi yang diterapkan harus berorientasi kepada pengguna sistem tersebut(Komara, 2005). Artinya, secanggih apapun sistem informasi yang diterapkan, jika dalam perencanaan sistemnya tidak memperhatikan faktor manusia sebagai penggunanya, maka dapat dipastikan akan terjadi banyak hambatan yang menyebabkan kegagalan sistem (Fani, Darmawan dan Purnamawati, 2015).

Berhasil atau tidaknya sebuah sistem tergantung pada seberapa baik penggunanya mampu menerapkan aplikasi tersebut.Partisipasi pengguna untuk mencapai keberhasilan sistem diharapkan akan meningkatkan komitmen dan keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, sehingga pengguna memiliki kemauan menggunakan dan dapat menggunakan sistem informasi yang dikembangkan dengan baik(Rahadian,2014).

Seorang pengguna sistem informasi akuntansi(karyawan) harus memiliki kemampuan individual yang memadai untuk dapat mengoperasikan sistem yang diterapkan dengan baik.Kemampuan individual atau kemampuan teknik personal yang baik akan memacu pengguna untuk memakai sistem informasi akuntansi sehingga kinerja sistem informasi akuntansi menjadi lebih tinggi.Yang dimaksud pengguna sistem dalam penelitian ini adalah karyawan bagian akuntansi dan keuangan rumah sakit yang ada di Kabupaten Ponorogo (Rahadian, 2014).

Selain kemampuan teknik yang harus dimiliki oleh karyawan pengguna Sistem Informasi Akuntansi. Motivasi kerja dan komitmen organisasi juga harus dimiliki oleh seorang karyawan pengguna Sistem Informasi Akuntansi. Karena seorang karyawan yang bekerja dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:faktor personal atau individual yang meliputi pengetahuan,keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu. Dan faktor lain seperti sistem, situasi,kepemimpinan, atau tim(Mahmudi, 2010).

Penelitianini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Komara (2005) yaitu analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansipada perusahaan manufaktur, yang terdiri dari faktor keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi, kapabilitas personal sistem informasi,ukuran organisasi, dukungan top management, dan formalisasi sistem. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa keterlibatan pengguna sistem dan faktor lainnya memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil tersebut selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri, Dianadan Dharmadiaksa (2015), yang menunjukkan bahwa kemampuan pengguna berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem infomasi akuntansi,Kemampuan pengguna Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh positif pada kinerja sistem informasi Akuntansi(Prabowo, 2013). Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Sudibyo dan Kuswanto (2012).Namun menurut Almilia dan Briliantien (2007) dan Rahadian (2014), menyatakan bahwa keterlibatan pengguna dan kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Alasan pengambilan objek penelitian pada rumah sakit adalah karena penelitian dengan objek rumah sakit masih jarang diteliti, ini dapat dilihat pada penelitian-penelitian terdahulu yang mayoritas mengambil objek di bank, perusahaan dan pemerintahan.Berdasarkan penjelasan di atas,penulis menguji faktor keterlibatan pengguna dalam kinerja sistem informasi akuntansi menggunakan variabel kemampuan individual atau kemampuan teknik personal dan dua variabel yang berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu motivasi kerja dan komitmen organisasi karyawan.

Senin, 04 Oktober 2021

Perkembangan Pelabuhan di Indonesia

Pelabuhan di Indonesia belum dibangun secara maksimal. Dengan kurangnya tenaga kerja dan akses yang terbatas, semakin besar potensi pengeluaran dan kurangnya pengetahuan operasi. Kami menawarkan layanan manajemen pelabuhan untuk membantu para klien mempersingkat waktu yang tertinggal di rantai pasokan dan menurunkan risiko operasional.

Layanan Port Management CKB Logistics menyediakan manajemen teknis dan operasional untuk mengelola, penyimpanan, bongkar muat baik di atas kapal atau di sisi dermaga. Kami dapat membantu operasi pelabuhan dalam bulk dan unitized kargo, kontainer, barang dengan penanganan khusus, trailer dan kendaraan, dan lainnya. 

Untuk melakukan kegiatan operasional ini, kami memiliki varian peralatan mekanik modern seperti crane, lift trucks, loaders, reach-stackers/container stackers, penarik kapal dan forklift yang siap dioperasikan oleh personil khusus dan hanya dipekerjakan untuk melakukan operasi manajemen pelabuhan. Di pelabuhan yang lebih besar, CKB Logistics telah menyediakan area terminal khusus untuk ruang penyimpanan dan penanganan barang. Jarak gudang – gudang tersebut cenderung dekat dengan pelabuhan untuk membantu meminimalkan biaya transportasi. 

Pengelolaan pelabuhan mengalami perkembangan sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi. Paling tidak, ada tujuh trend perkembangan yang akan memengaruhi pengelolaan pelabuhan di masa mendatang.

 1.Globalisasi akan Terus Berlanjut

Hingga sepuluh tahun mendatang, globalisasi akan terus berjalan, sehingga aktivitas perekonomian antar negara semakin meningkat. Nilai perdagangan dunia akan semakin meningkat seiring spesialisasi peran yang terjadi, dengan negara-negara seperti Chinadan India akan berperan sebagai pusat pabrikasi produk-produk yang dikonsumsi negaramaju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Peranan Amerika Serikat sebagai motorperdagangan dunia diperkirakan masih terus mendominasi. Perdagangan dunia akan semakin bebas, hambatan akan semakin berkurang dan biaya transportasi akan semakin murah. Ditambah dengan proses produksi yang akan banyak direlokasi ketempat-tempat berbiaya murah di negara berkembang. Semua trend ini akan memacu pertumbuhan arus pergerakan barang dunia.Ekspansi kegiatan ekonomi dunia ke depan akan terpusat di Asia (khususnya China). Hal ini akan membuat perubahan mendasarpergerakan produksi dan perdagangan dunia. Industri yang bergerakdi bidang kontainerakan diuntungkan dengan perkembangan ini, demikian pula sektor distribusi. Kondisi ini memberikan kesempatan bagi pelabuhanyang mampu meningkatkan kapasitasnya dalam menangani arus produksi dan perdagangan. Namun, juga membawa tantangan dalam pengembangan ruang pelabuhan, jalur koneksi ke darat (hinterland), kualitas lingkungan hingga tingkat keamanan.

2.Konsolidasi Industri akan Semakin Pesat dan Meningkatkan Persaingan

Dalam perkembangan ke depan, seluruh pemain yang terkait di sektor pelabuhan dan perkapalan akan semakin terkonsentrasi melalui aktivitas merger dan akuisisi.Konsekuensi dari kondisi ini akan meningkatkan kompetisi di antara pelabuhan.Merger, khususnya lintas negara, akan semakin mengurangi keterikatan perusahaan pengelola pelabuhan dengan suatu negara tertentu dan hal ini dapat membuat mereka dapat menangani secara kritis tingkat price-quality ratio, kualitas layanan dan iklim ekonomi di suatu lokasi secara obyektif.

3.Skala Kapal dan Arus Lalu-Lintas Pelayaran akan Meningkat Pesat

Trend saat ini menunjukkan semakin meningkatnya skala (ukuran/dimensi) kapal danarus lalu lintas pelayaran. Hal ini membuat tingkat aksesibilitas suatu pelabuhanmenjadi hal yang sangat penting. Akses kelautan yang mudah (nautical access),tingkat kedalaman perairan, dan kualitas sistem kendali pelayaran (Vessel TrafficGuidance System) akan menjadi sebuah keharusan bagi suatu pelabuhan untuk dapat sukses pada era ini.

4. Meningkatnya Regulasi Internasional

Pada masa depan trend menunjukkan bahwa berbagai aturan dan regulasi akansemakin ditentukan oleh organisasi internasional seperti International Maritime Organization (IMO). Akibatnya, pengaruh pemerintah nasional suatu negara terhadap regulasi di pelabuhan akan semakin berkurang.

5. Meningkatnya Tuntutan Keamanan

Keamanan pelabuhan akan terus mengalami tekanan untuk ditingkatkan seiring desakan internasional akan kemungkinan terjadinya terorisme dan penyebaran wabah penyakit. Keamanan pelabuhan akanmenjadi faktor utama dalam penentuan lokasi bisnis dalam kegiatan investasimultinasional. Kemampuan dalam penyediaan keamanan perairan, transportasi dan lingkungan yang kondusif bagi berjalannya bisnis akan memberikan kesempatan pelabuhan untuk dapat berkembang.

6.Semakin Terbatasnya Lahan dan Meningkatnya Isu Lingkungan Hidup

Meningkatnya arus perdagangan dunia akan meningkatkan permintaan akan lokasi industri. Pertumbuhan lalu lintas pelayaran beserta infrastruktur pendukungnya juga akan meningkatkan permintaan akan lahan. Terlebih lagi, aturan pemeliharaan lingkungan hidup juga akan semakin ketat. Semua ini akan membatasi peluang pelabuhan dalam mengembangkan kapasitasnya.

7.Kualitas Ekonomi & Tenaga Kerja Regional

Daya saing suatu pelabuhan ditentukan oleh perkembangan ekonomi regional dilokasi tersebut. Semakin tinggi perkembangan ekonomi maka akan semakin pesat pula perkembangan kegiatan perdagangan dan meningkatkan aktivitas pelabuhan.Faktor tenaga kerja juga akan menentukan tingginya daya saing pelabuhan. Biaya tenaga kerja, hubungan industrial, ketersediaan tenaga kerja terlatih dan fasilitas pelatihan akan menjadi faktor penentu utama suatu bisnis dalam menentukan lokasi usahanya.

Review Startup Konvensional & Digital

  Tugas KWU Review Startup Konvensional & Digital     Startup Konvensional : Warkop DKI (Warung Kopi Dekat Karang Indah) War...