Rabu, 12 Januari 2022

COBIT 4.1 vs COBIT 5 vs COBIT 2019

 

Apa Itu COBIT?

COBIT adalah kerangka kerja untuk tata kelola dan manajemen informasi dan teknologi perusahaan, yang ditujukan untuk seluruh perusahaan. COBIT mendefinisikan komponen dan faktor desain untuk membangun dan mempertahankan sistem tata kelola yang paling sesuai dengan organisasi Anda.


Perbedaan COBIT 4.1 dan COBIT 5

  • Prinsip Baru dalam Tata Kelola TI

Perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1 yang pertama, ada pada prinsip baru dalam tata kelola TI untuk organisasi, yaitu Governance of Enterprise IT (GEIT). Dalam COBIT 5 lebih berorientasi pada prinsip, dibanding pada proses. Alasan dari orientasi pada prinsip, karena penggunaan prinsip-prinsip itu sendiri lebih mudah dipahami dan diterapkan dalam konteks enterprise dengan lebih efektif.

  • Penekanan pada Enabler

Selanjutnyaperbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1 yaitu diberinya penekanan lebih kepada Enabler. Memang, sebenarnya dalam COBIT 4.1 juga telah menyebutkan adanya enablerenabler. Akan tetapi, dalam COBIT 4.1 tidak menyebutnya secara gamblang dengan enabler. Sementara perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1, yaitu disebutkannya secara gamblang dan spesifik mengenai keberadaan 7 enabler dalam implementasinya. Di bawah ini terdapat tujuh enabler COBIT 5 dan perbandingannya dengan di dalam COBIT 4.1:

  1. Prinsip, Kebijakan, dan Kerangka Kerja

Di dalam COBIT 4.1, poin-poin ini tersebar ke dalam beberapa proses-proses COBIT 4.1.

  1. Proses-Proses

Proses sendiri, menjadi hal yang sentral di dalam COBIT 4.1.

  1. Struktur Organisasi

Beda dengan COBIT 5, di dalam COBIT 4.1 struktur organisasi tercermin dalam RACI chart yang mendefinisikan peran serta tanggung-jawab para pihak di dalam setiap proses.

  1. Kultur, Etika, dan Perilaku

Perihal kultur, etika, serta perilaku, poin ini hanya terselip di beberapa proses COBIT 4.1.

  1. Informasi

Di dalam COBIT 4.1 sendiri, informasi adalah salah satu sumber daya TI (IT resources).

  1. Layanan, Infrastruktur, dan Aplikasi

Kemudian, di dalam COBIT 4.1, infrastruktur dan aplikasi, keduanya disatukan dengan layanan, kemudian dijadikan salah satu sumber daya TI juga.

  1. Orang, Ketrampilan(Skill), dan Kompetensi

Dalam COBIT 4.1, hanya disebutkan “orang” sebagai salah satu sumber daya. Meskipun, pada dasarnya mencakup juga keterampilan serta kompetensinya.

  • Model Referensi Proses yang Baru

Kemudian perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1 yang ke tiga, dalam COBIT 5 mendefinisikan model referensi proses yang baru, kemudian diberi tambahan domain governance serta beberapa proses, baik yang benar-benar baru atau yang dimodifikasi dari proses lama. Selain itu, mencakup juga aktivitas organisasi secara end-to-end.

Selain menggabungkan dan menyempurnakan COBIT 4.1, Val IT, dan Risk IT ke dalam sebuah framework, COBIT 5 juga sengaja di jadikan lebih mutakhir. Tujuannya untuk menyelaraskan dengan best practices yang ada, seperti misalnya ITIL v3 2011 maupun TOGAF.

  • Ada Proses-proses Baru di COBIT 5

Tidak sampai situ saja, perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1 sebenarnya sudah disinggung sebelumnya, bahwa di dalam COBIT 5 terdapat proses-proses baru, yang sebelumnya belum pernah ada di COBIT 4.1. Selain itu, terdapat juga beberapa modifikasi di dalam proses-proses yang sudah ada pada COBIT 4.1.

  • Proses COBIT 5 Lebih Holistik

Dari beberapa hal tadi, sebenarnya secara sederhana dapat dikatakan, bahwa model referensi proses di dalam COBIT 5 ini sebenarnya mengintegrasikan konten dati COBIT 4.1, Risk IT dan Val IT. Maka tidak heran, apabila keseluruhan proses-proses pada CobiT 5 ini jadi lebih holistik, lengkap dan dapat mencakup aktivitas bisnis dan IT secara end-to-end.

Perbedaan COBIT 5 dan COBIT 2019

  • Prinsip-Prinsip

Sebagaimana kita ketahui bahwa COBIT 5 berbasis pada lima prinsip, yaitu:

  1. Memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan (stakeholder);
  2. Mencakup organisasi secara menyeluruh (end-to-end);
  3. Menerapkan satu framework tunggal yang terpadu;
  4. Memungkinkan pendekatan yang holistik;
  5. Memisahkan tata kelola dengan manajemen.

Pada COBIT 2019 prinsip ini diperbarui. Terdapat dua sistem klasifikasi besar dimana  prinsip COBIT 5 dikategorikan ke dalam governance system dengan dua prinsip tambahan baru. Klasifikasi baru, lainnya ialah kerangka kerja tata kelola. Ada pun prinsip-prinsipnya yakni:

  • Governance System
  1. Memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan (stakeholder);
  2. Mencakup organisasi secara menyeluruh (end-to-end);
  3. Menerapkan satu framework tunggal yang terpadu;
  4. Memungkinkan pendekatan yang holistik;
  5. Memisahkan tata kelola dengan manajemen;
  6. Penerapan sistem tata kelola yang dinamis;
  7. Dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
  • Governance Framework
  1. Berbasis model konseptual;
  2. Bersifat terbuka dan fleksibel;
  3. Selaras dengan standard-standard besar lainnya.

Prinsip-prinsip baru pada kerangka kerja COBIT 2019 menunujukkan bahwa COBIT tidak ingin menjadi kerangka kerja kaku dan statis yang “memaksa” organisasi untuk mengikutinya apa adanya. Semangat keterbukaan, fleksibilitas dan adaptabilitas jelas dinyatakan secara eksplisit dalam prinsip-prinsip di atas. Selain itu prinsip keselarasan dengan standard-standard lain menunjukkan semangat untuk mempertahankan agar COBIT tetap dapat dijadikan sebagai payung besar yang menaungi penerapan berbagai standard teknis lain yang lebih spesifik.

  • Sistem dan Komponen Tata Kelola

Pada COBIT 5 kita mengenal ada 7 enabler yang perlu diperhatikan agar dapat mencapai obyektif tata kelola yaitu penciptaan nilai (value creation) dari TI. Pada COBIT 2019 ini, ketujuh enabler tersebut disebut sebagai komponen tata kelola, yaitu:

  1. Proses;
  2. Struktur Organisasi;
  3. Prinsip-prinsip, kebijakan dan kerangka kerja;
  4. Informasi;
  5. Kultur, etik, dan kebiasaan;
  6. SDM, keterampilan dan kompetensi;
  7. Layanan, infrastruktur dan aplikasi.

Review Startup Konvensional & Digital

  Tugas KWU Review Startup Konvensional & Digital     Startup Konvensional : Warkop DKI (Warung Kopi Dekat Karang Indah) War...